Senin, 05 Desember 2011

Prinsip Kerjasama Model Grice dan Leech


PRINSIP KERJASAMA DAN MAKSIM-MAKSIMNYA

Grice (1991:309) menyatakan bahwa percakapan akan mengarah pada penyamaan unsur-unsur pada transaksi kerjasama yang semula berbeda. Penyamaan tersebut dilakukan dengan jalan:
1)      menyamakan jangka tujuan pendek, meskipun tujuan akhirnya berbeda atau bahkan bertentangan,
2)      menyatukan sumbangan partisipasi sehingga penutur dan mitra tutur saling membutuhkan,
3)      mengusahan agar penutur dan mitra tutur mempunyai pengertian bahwa transaksi berlangsung dengan suatu pola tertentu yang cocok, kecuali bila bermaksud hendak mengakhiri kerjasama.
Dalam rangka memenuhi keperluan tersebut, Grice (1991) mengemukkan PKS yang berbunyi “Buatlah sumbangan percakapan Anda seperti yang diinginkan pada saat berbicara, berdasarkan tujuan percakapan yang disepakati atau arah percakapan yang sedang Anda ikuti”. PKS terdiri dari empat maksim dan terdiri dari submaksim sebagai berikut:
(1)   Maksim kuantitas: Berilah jumlah informasi yang tepat.
a. Buatlah sumbangan Anda seinformatif yang diperlukan.
b. Jangan membuat sumbangan Anda lebih informative dari yang diperlukan.
(2)   Maksim kualitas: Buatlah sumbangan atau kontribusi Anda sebagai sesuatu yang benar.
a. Jangan mengatakan apa yang Anda yakini salah.
b. Jangan mengatakan sesuatu yang Anda tidak memiliki bukti.
(3)   Maksim hubungan: Jagalah kerelevansian.
Bicaralah yang relevan.
(4)   Maksim cara: Tajamkanlah pikiran.
a. Hindari ungkapan yang membingungkan.
b. Hindari ambiguitas.
c. Bicaralah secara singkat.
d. Bicaralah secara teratur.
Dalam sebuah interaksi, pelanggaran maksim tutur sering tak terelakkan. Pelanggaran tersebut ada yang tidak sengaja dan ada yang disengaja. Grice (1975: 49) membedakan pelanggaran maksim tutur menjadi empat jenis, yaitu:
1.   Violasi.
Violasi maksim tutur merupakan pelanggaran yang terjadi karena penutur tidak mampu menggunakan maksim tutur dengan benar.
2.   Pengabaian.
Pengabaian maksim tutur terjadi karena penutur enggan bekerjasama dengan mitra tutur.
3.   Perbenturan.
Perbenturan terjadi jika penutur berhadapan dengan pilihan penggunaan maksim tutur yang saling bertentangan, misalnya maksim kuantitas dengan maksim kesantuan.
4.      permainan.
Permainan terjadi jika penutur sengaja melanggar maksim tutur dengan maksud agar tuturannya dipahami dengan lebih baik.
Tiga jenis pelanggaran pertama disebut sebagai kegagalan dalam penggunaan maksim tutur (unintention alfailure),  sedangkan pelanggaran jenis keempat disebut pengintensifan (intention nonfulfilment).
Realisasi PKS memiliki dua bentuk, yakni bentuk menaati maksim PKS dan bentuk melanggar maksim PKS. Realisasi PKS memiliki fungsi beragam sesuai konteks penggunaannya. Misalnya, realisasi PKS di sidang pengadilan memiliki fungsi yang berbeda dengan realisasi PKS dalam interaksi kelas atau interaksi keluarga.
Hal ini senada dengan pendapat Leech (1993:12) bahwa maksim-maksim PKS (1) berlaku secara berbeda dalam konteks penggunaan yang berbeda, (2) berlaku dalam tindakan yang berbeda; tidak ada prinsip yang berlaku secara mutlak, atau tidak berlaku sama sekali, (3) dapat berlawanan satu dengan yang lain, dan (4) dapat dilanggar tanpa meniadakan jenis tindakan yang dikendalikannya.

Sabtu, 26 November 2011


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                         : SMA NEGERI CENTAURUS

Kelas/Semester                       : VII/1

Mata Pelajaran                      : Bahasa Indonesia

Jumlah Pertemuan                 : 1 kali pertemuan (2 x 45 menit)


Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.



Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.


Indikatorpencapaiankompetensi
Tujuanpembelajaran

Kognitif :
Mampu mengidentifikasi teknik mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.
Siswa mampu mengidentifikasi teknik mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.

Psykomotor :
Mampu membacakan teks wawancara yang ditulis.

Siswa mampu membacakan teks wawancara yang ditulis.
Afektif :
Mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.

Siswa mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung..

Materi Ajar:                             
FAKTA
KONSEP
PROSEDUR
PRINSIP
Teks Wawancara
Cara mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung..

Dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi harus memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.



Alokasi Waktu                        : 
BEBAN BELAJAR
WAKTU
BENTUK KEGIATAN/TUGAS
TM
90 menit
Sesuai kegiatan pembelajaran.
PT
0 menit

KMTT
0 menit



Metode Pembelajaran            : 
v  Contoh
v  Tanya jawab
v  Dialog
v  Latihan

Kegiatan Pembelajaran            :

NO
KEGIATAN
WAKTU
PERALATAN PENDUKUNG
A.
Pendahuluan
Apersepsi
Ø  Mengondisikansiswa (berdoa, memeriksakerapiansiswa, memeriksakehadiransiswa, dankesiapansiswauntukbelajar).
Ø  Memberikan pengantar awal materi.
Motivasi
Ø  Memahami isi teks wawancara




5 menit




10 menit



Teks wawancara
B.
Kegiatan Inti
Ø  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat;
F  melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
F  menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F  melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
F  memfasilitasi peserta didik  memahami isi teks wawancara;
F  mengubah teks wawancara menjadi teks narasi dengan memerhatikan penulisan kalimat langsung dan tidak langsung.
Ø  Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F  memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F  memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F  memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F  memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
F  memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang  menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.    
F  Membaca dialog tentang teks percakapan
F  Membandingkan hasil ubahan teks wawancara menjadi teks narasi
Ø  Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F  memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F  memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
-          berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
-          membantu menyelesaikan masalah;
-          memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
-          memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
-          memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

20 menit

























20 menit






























20 menit

C.
Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
F  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
F  menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
F  Menyimpulkan materi teks langkah-langkah mengubah teks wawancara menjadi narasi
F  Mengubah teks wawancara menjadi teks narasi.
15 menit


V. Sumber/Alat/Bahan
F  Teks wawancara
F Alat wawancara
F  Buku Penunjang Pelajaran Bahasa Indonesia

VI. Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
·    Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak langsung
·    Mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi

Penugasan individual/kelompok



Pekerjaan rumah (PR)




§ Ubahlah kalimat langsung di dalam teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung!
§ Narasikan  teks wawancara!



Bentuk tes: lisan
No
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai
1
Membacakan teks wawancara dengan lafal dan intonasi
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat (2)
c. Tidak tepat (1)

5

2
Membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat (2)
c. Tidak tepat (1)
5

3
Mengubah teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung
a. Benar (3)
b. Kurang benar (2)
c. Tidak benar (1)
5


Keterangan
Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45

Nilai akhir :            Skor yang diperoleh      
                          X   100  
                                    Skor maksimal


Mengetahui,
Kepala Sekolah ......................,



(__________________________)
NIP / NIK : ..........................

Padang, 18 Oktober  2011
Guru Mapel Bahasa Indonesia.



(_______________________)
NIP / NIK : ..........................