Rabu, 13 Juli 2011

KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK

1.    Kalimat Tunggal Menurut Mustakim
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu pola dasar, apakah pola itu berupa SP, SPO, SPPel, atau SPOPel.
Contoh:
1.      Bangunan itu menyerupai kantor.
2.      Kemampuan manusia itu sangat terbatas.
3.      Gedung megah yang terletak di ujung jalan protokol itu akan dibongkar.
4.      Saya amat tertarik pada bulu mata gadis itu.

2.    Kalimat Majemuk Menurut Mustakim
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua pola dasar atau lebih.
Kalimat mejemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
2.1               Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang unsur-unsurnya memiliki kedudukan setara atau sederajat.
Kalimat majemuk setara mempunyai ungkapan penghubung seperti:
            dan                  tetapi
            atau                 melainkan
            lalu                  sedangkan
            kemudian
Contoh:
a.      Semua bergantung kebijakan pimpinan, apakah proyek ini akan dihentikan, atau diteruskan dengan risiko kekurangan dana.
b.      Dengan sabar dosen wanita itu menjelaskan sejarah arsitektur di Indonesia, dan para mahasiswanya menyimak dengan baik.
c.       Buru-buru ia membuka sepatu, lalu menghempaskan dirinya di ranjang.
d.      Sebenarnya ia orang asing, tetapi kelihatannya telah mengenal daerah ini dengan baik.
e.      Gadis yang berbaju batik itu bukan kekasih saya, melainkan adik ipar saya.
f.        India merupakan negara daratan, sedangkan Indonesia merupakan negara kepulauan.

2.2               Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang mempunyai antara bagian yang satu dan bagian yang lain di dalam kalimat majemuk tersebut kedudukannya tidak sederajat. Bagian yang satu berkedudukan sebagai inti, dan bagian yang lain berkedudukan sebagai bagian bukan inti. Bagian inti disebut induk kalimat, dan bagian bukan inti disebut anak kalimat.
Kalimat mejemuk bertingkat mempunyai ikatan penghubung seperti:
            jika                  sebab
            kalau               karena
            apabila                        ketika
            andaikata        bahwa
            agar                 meskipun
            supaya             walaupun
Contoh:
a.      Saya akan membeli buku itu jika sudah mempunyai uang.
b.      Tanaman itu perlu disirami agar tidak layu.
c.       Penelitian itu cukup bagus meskipun datanya kurang lengkap.
d.      Karena terus-menerus diganggu tikus, tanaman pangan di daerah itu hasilnya kurang memuaskan.
e.      Meskipun mereka bekerja sejak fajar hingga matahari terbenam, kehidupan mereka belum juga berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar